Oleh: GeneticFreak | Juni 15, 2009

MSF Case Study: Adventure Work Cycles

Let's ride

Let's ride

Dengan berakhirnya semester Genap 2008/2009 maka kami diberi tugas untuk mencari studi kasus yang menggunakan metodologi yang kami pilih di awal. Setelah mencari-cari maka saya temukan studi kasus yang lumayan lengkap untuk Microsoft Solutions Framework (MSF), yang asalnya dari buku MCSD Self-Paced Training Kit: Analyzing Requirements and Defining Microsoft .NET Solution Architectures (Copyright © 2003 by Microsoft Corporation). Kisah pada studi kasus ini mengenai Adventure Work Cycles (AWC),  sebuah perusahaan Internasional yang bergerak di bidang manufaktur dan penjualan sepeda.

Adventure Works Cycles, the fictitious company on which the AdventureWorks sample databases are based, is a large, multinational manufacturing company. The company manufactures and sells metal and composite bicycles to North American, European and Asian commercial markets. While its base operation is located in Bothell, Washington with 290 employees, several regional sales teams are located throughout their market base. (http://msdn.microsoft.com/en-us/library/ms124825.aspx)

Untuk di blog ini saya hanya memberikan satu contoh per deriverable yang dihasilkan, untuk lengkapnya silahkan saudara download di http://www.cse.ohio-state.edu/~igorm/CSE762/SP08/theme3/SolutionDocuments/

Latar Belakang

  • Kepuasan pelanggan Adventure Works Cycles menurun
  • Pelanggan mengharapkan fasilitas untuk membeli/memesan barang dan melacak pemesanan melalui internet
  • Petugas penjualan kesulitan mendapat informasi yang jelas untuk membantu mereka memprioritaskan penjualan, dan sistem yang ada tidak mendukung dalam pemberian informasi dalam bentuk yang jelas
  • Sebagai contoh, keseluruhan pricelist untuk semua area harus di download ketika ingin mengetahui perubahan harga terbaru. Staff penjualan mendownload daftar yang besar walaupun ternyata di area mereka tidak ada perubahan harga
  • Area penjualan yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia masing-masing memiliki bahasa, bentuk penulisan jam dan tanggal, serta mata uang yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan bentuk penyampaian informasi yang bebeda sesuai area

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | April 13, 2009

Jawaban UTS RPL – SmartParking

SmartParking v.1.0

SmartParking v.1.0

Sesuai dengan permintaan dari Dosen RPL, maka saya akan mempublikasikan jawaban saya atas soal Ujian Tengah Semester mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak pada blog ini. Adapun secara garis besar soal UTS ini merupakan sebuah perancangan perangkat lunak untuk sistem parkir pada sebuah mall. Untuk penamaan mall fiktif ini saya beri nama Grand Aden Mall Surabaya, sedangkan solusinya diberi nama SmartParking version 1.0

Diketahui:

Anda adalah seorang desainer arsitektur sistem yang baru saja memenangan sebuah tender pengerjaan proyek mesin parkir di suatu Mall. Dalam diskusi bersama user, anda menyepakati nama mesin tersebut adalah SmartParking. Mesin tersebut nantiya digunakan untuk mengelola secara rapi dan teratur mekanisme perparkiran, antara kendaraan yang akan parkir dan kendaraan yang akan keluar. Mesin tersebut tidak mempunyai alat otomatis yang dapat menangkap angka dari plat nomor kendaraan sehingga masuk dalam sistem komputer, tetapi mesin tersebut diatur secara manual oleh seorang operator. Operator adalah orang yang sudah terdaftar didalam sistem parkir SmartParking ini.

Manajemen parkir telah mengatur bagaimana suatu kendaraan masuk ke dalam area parkir. Area tersebut memiliki 1 gerbang parkir, sehingga kendaraan yang akan masuk dalam area mengatri satu baris. Pada gilirannya, setiap kendaraan berhenti ketika petugas parkir mencatat plat nomor kendaraan untuk diinputkan kedalam sistem. Agar pengemudi kendaraan tidak merasa disia-siakan berhenti dan menunggu beberapa saat sewaktu menunggu ingin masuk area, maka petugas parkir memberikan karcis tanda masuk kendaraan sebagai bukti penghargaan atas waktu yang terbuang. Kemudian kendaraan bisa diparkirkan di lahan parkir.

Dalam area parkir, pengemudi kendaraan ditawarkan jasa vallet parking dengan tambahan biaya. Namun, hal tersebut diluar sistem SmartParking. Saat kendaraan ingin keluar, karcis kendaraan yang diberikan saat kendaraan masuk, harus dikembalikan ke petugas parkir untuk memvalidasi antara bukti otentik (karcis) dengan realita (Plat nomor kendaraan). Informasi yang ada pada karcis pun dicocokkan untuk informasi yang ada pada sistem untuk mentarifkan biaya kendaraan tersebut.

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 30, 2009

MSF – Fase Stabilizing (Stabilizing Phase)

Stabilizing Phase

tuning for quality and performance

Produk/solusi yang telah dinyatakan Scope Complete pada fase Developing, kini siap untuk diuji coba intensif pada fase Stabilizing. Pada fase ini, solusi diuji menurut prosedur Microsoft Solutions Framework (MSF) agar tidak hanya memenuhi syarat-syarat fungsional, namun juga syarat-syarat kualitas dan kinerja. Selain itu, dilakukan juga stabilisasi terhadap elemen-elemen penunjang kinerja produk/solusi (user manual, tutorial, dsb). Setelah melalui fase Stabilizing diharapkan produk/solusi yang dihasilkan siap untuk diluncurkan kepada costumer.

During the stabilizing phase, the team performs integration, load, and beta testing on the solution. In addition, the team tests the deployment scenarios for the solution. The team focuses on identifying, prioritizing, and resolving issues so that the solution can be prepared for release. During this phase, the solution progresses from the state of all features being complete as defined in the functional specification for this version to the state of meeting the defined quality levels. In addition, the solution is ready for deployment to the business.(~ MCSD Self-Paced Training Kit: Analyzing Requirements and Defining Microsoft .NET Solution Architectures)

Proses-proses yang terjadi pada fase Stabilizing

Fase Stabilizing sedikit berbeda dengan fase-fase sebelumnya, dimana pada fase ini dibagi menjadi dua proses yaitu Internal Test dan Pilot Test, namun masing-masing proses sama-sama memiliki milestone Bug Convergence dan Zero Bug. Artinya setelah melalui Zero Bug pada proses internal test, produk/solusi kembali harus diuji pada proses pilot test.

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 26, 2009

MSF – Fase Developing (Developing Phase)

it's time to build the solution

it's time to build the solution

Fase selanjutnya dalam Microsoft Solutions Framework (MSF) setelah fase Planning adalah fase Developing. Dalam fase ini, solusi  dibuat sesuai dengan rencana dan rancangan yang telah ditetapkan pada fase Planning.  Sesuai dengan tuntunan MSF, maka pembuatan solusi sebaiknya dilakukan dalam sebuah lingkungan yang telah dibuat khusus untuk pembuatan solusi tersebut. Lingkungan ini disebut lingkungan pengembangan, testing dan persiapan, dimana lingkungan ini dibuat semirip mungkin dengan kondisi pada lingkungan end-user namun tetap independen terhadap lingkungan end-user. Selama fase planning lingkungan ini seharusnya sudah dibuat sehingga siap untuk dipakai dalam fase developing. Tujuannya agar selain membuat solusi, tim proyek sekaligus mempersiapkan segala infrastruktur yang diperlukan oleh solusi, dan memastikan solusi dapat berjalan di infrastruktur yang telah direncanakan.

During the developing phase, the project team creates the solution. This process includes creating the code that implements the solution and documenting the code. In addition to developing code, the team also develops the infrastructure for the solution. (~ MCSD Self-Paced Training Kit: Analyzing Requirements and Defining Microsoft .NET Solution Architectures)

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 23, 2009

MSF – Fase Planning (Planning Phase)

Planning Phase

birth of the masterplan

Dalam Microsoft Solutions Framework (MSF), setelah fase Envisioning selesai yang ditandai dengan disepakatinya Vision/Scope Document, maka proyek akan memasuki fase Planning. Dalam fase Planning ini masalah dan kebutuhan dibedah kembali untuk membuat rancangan dan spesifikasi dari solusi (produk), berupa model-model yang siap untuk diimplementasikan. Selain itu juga dibuat jadwal proyek pembuatan solusi (produk) tersebut,  rencana pembagian dan pendelegasian tugas-tugas, serta estimasi biaya proyek.

During the planning phase, the team defines the solution: what to build, how to build it, and who will build it. During this phase the team prepares the functional specification, works through the design process, and prepares work plans, cost estimates, and schedules for the various deliverables. (~ MCSD Self-Paced Training Kit: Analyzing Requirements and Defining Microsoft .NET Solution Architectures)

Dari Envisioning ke Planning Phase

Dari Envisioning ke Planning Phase (~ MCSD Self-Paced Training Kit)

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 16, 2009

MSF – Fase Envisioning (Envisioning Phase)

Envisioning

the vision is limited only by the scope

Setelah kita mulai mengenal Microsoft Solutions Framework (MSF) mari terjun lebih dalam ke fase yang pertama, yaitu fase Envisioning. Dalam fase ini visi, misi, tujuan dan batasan dari proyek ditetapkan secara formal. Tim proyek, bersama-sama dengan costumer, membicarakan permasalahan yang ada dalam proses bisnis costumer, membayangkan solusinya dan apa yang akan atau tidak akan direalisasikan. Hasil yang paling penting dari fase ini adalah sebuah Vision/Scope Document.

The envisioning phase is the period during which the team, the customer, and the sponsors define the high-level business requirements and overall goals of a project. The main purpose is to ensure a common vision and reach consensus among the team members that the project is both valuable to the organization and likely to succeed. During envisioning, you should focus on creating clear definitions of the problem. The envisioning phase culminates in the vision/scope approved milestone. (~ MCSD Self-Paced Training Kit: Analyzing Requirements and Defining Microsoft .NET Solution Architectures)

Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 8, 2009

Microsoft Solutions Framework (MSF) – Pengenalan MSF

when you need a solution...

when you need a solution...

Untuk tugas RPL kali ini saya memilih untuk membahas mengenai Microsoft Solutions Framework (MSF). Jadi untuk beberapa minggu kedepan akan ada banyak bahasan mengenai Microsoft Solutions Framework (MSF) 🙂

Introduction to MSF
Seperti sewajarnya, mari kita mulai dengan pengenalan (introduction) agar kita dapat mengenal MSF lebih dalam sebelum menggunakannya.

Apakah Microsoft Solutions Framework (MSF) itu?

Microsoft Solutions Framework (MSF) adalah “serangkaian prinsip, model, disiplin, konsep, dan tuntunan untuk membuat solusi IT” yang diciptakan oleh Microsoft.

Microsoft® Solutions Framework (MSF) is a deliberate and disciplined approach to technology projects based on a defined set of principles, models, disciplines, concepts, guidelines, and proven practices from Microsoft. (~ MSF v3 Overview White Paper)

Bisa dibilang MSF adalah sebuah Software Development Life-Cycle (SDLC). Namun MSF tidak hanya dapat diterapkan pada pembuatan aplikasi, selain itu dapat diterapkan pada proyek-proyek IT lain seperti pembuatan infrastruktur dan jaringan. Ini karena MSF tidak hanya mencakup perekayasaan perangkat lunak namun hampir mencakup pembuatan sebuah proyek IT secara keseluruhan. Karena itulah MSF tidak disebut sebagai sebuah Metodologi (seperti Metodologi Waterfall, Metodologi Spiral, dll) namun diberi nama Framework.

Dalam garis besarnya, MSF itu sendiri terdiri dari Eight Foundational Principles, MSF Team Model dan MSF Process Model. Foundational Principles menjadi dasar nilai-nilai yang diterapkan pada proyek IT, Team Model mengatur pembentukan struktur tim dan subtim dalam sebuah pelaksanaan proyek IT, sedangkan Process Model mengatur pelaksanaan proyek itu sendiri, dalam beberapa fase (phase).
Baca Selengkapnya..

Oleh: GeneticFreak | Maret 5, 2009

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Kategori